ASAS - ASAS DALAM HUKUM PERDATA DAN HUKUM ACARA PERDATA
1.  Asas Hukum Benda merupakan Dwingendrecht. Hak - hak kebendaan tidak  akan memberikan wewenang yang lain daripada apa yang sudah ditentukan  dalam dalam undang - undang. Dengan lain perkataan, kehendak para pihak  itu tidak dapat mempengaruhi isi hak kebendaan.
2. Asas  Individualiteit. Obyek hak kebendaan selalu merupakan barang yang  individueel bepaald, yaitu barang yang dapat ditentukan . Artinya  seseorang hanya dapat memiliki barang yang berwujud yang merupakan  kesatuan.
3. Asas Totaliteit. Seseorang yang mempunyai hak atas  suatu barang maka ia mempunyai hak atas keseluruhan barang itu /  bagian-bagian yang tidak tersendiri.
4. Asas Onsplitsbaarheid (  tidak dapat dipisahkan ). Pemisahan dari zakelijkrechten tidak  diperkenankan, tetapi pemilik dapat membebani hak miliknya dengan iura  in realiena, jadi seperti melepaskan sebagian dari wewenangnya.
4. Asas Vermenging ( asas percampuran ). Seseorang tidak akan untuk  kepentingannya sendiri memperoleh hak gadai atau hak memungut hasil atas  barang miliknya sendiri.
5. Asas Publiciteit. Dalam hal  pembebanan tanggungan atas benda tidak bergerak ( Hipotik ) maka harus  didaftarkan didalam register umum.
6. Asas Spesialiteit.  Hipotik hanya dapat diadakan atas benda - benda yang ditunjuk secara  khusus ( letaknya, luasnya, batas-batasnya ).
7. Asas  Reciprositas. Seorang anak wajib menghormati orang tuanya serta tunduk  kepada mereka dan orang tua wajib memelihara dan membesarkan anaknya  yang belum dewasa sesuai dengan kemampuannya masing-masing ( Pasal 298  BW , dan seterusnya ).
8. Asas Kebebasan berkontrak ( freedom  of conctract / beginsel der contractsvrijheid ). Para pihak berhak  secara bebas membuat kontrak dan mengatur sendiri isinya sepanjang  memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
9. Asas Pacta Sunt  Servanda ( janji itu mengikat ). Suatu perjanjian berlaku sebagai  undang-undang bagi para pihak yang membuatnya.
10. Asas  Konsensualitas. Suatu perjanjian sudah sah dan mengikat ketika telah  tercapai kesepakatan para pihak dan sudah memenuhi sayarat sahnya  kontrak
11. Asas Batal Demi Hukum. Suatu asas yang menyatakan  bahwa suatu perjanjian itu batal demi hukum apabila tidak memenuhi  syarat obyektif.
12. Asas Kepribadian. Suatu asas yang menyatakan bahwa seseorang hanya boleh melakukan perjanjian untuk dirinya sendiri.
13. Asas Canselling. Suatu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang  tidak memenuhi syarat subyektif dapat dimintakan pembatalan.
15. Asas Actio Pauliana. Hak kreditur untuk mengajukan pembatalan  terhadap segala perbuatan yang tidak perlu dilakukan oleh debitur yang  merugikannya.
14. Asas Persamaan. Para kreditor mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat terhadap barang-barang milik debitor.
17. Asas Preferensi. Para kreditor yang memegang hipotik, gadai dan  privelegi diberi hak prseferensi yaitu didahulukan dal;am pemenuhan  piutangnya. Asas ini merupakan penyimpangan dari asas persamaan.
15. Zakwaarneming ( 1345 BW ). Asas dimana seseorang yang melakukan  pengurusan terhadap benda orang lain tanpa diminta oleh orang yang  bersangkutan, maka ia wajib mengurusnya sampai tuntas.
16. Asas Droit invialablel et sarce. Hak milik tidak dapat diganggu gugat.
17. Asas Kepentingan. Dalam setiap perjanjian pertanggungan ( asuransi )  diharuskan adanya kepentingan ( Insurable interest - Pasal 250 KUHD ).
18. Asas Monogami. Dalam suatu perkawinan seorang laki - laki hanya  boleh memiliki seorang perempuan sebagai isterinya dan seorang perempuan  hanya boleh memiliki seorang suami.
19. Asas Hakim bersifat  menunggu. Inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak diserahkan sepenuhnya  kepada yang berkepentingan. Hakim hanya menunggu saja.
20. Asas  Hakim Pasif. Ruang lingkup atau luas pokok sengketa yang diajukan  kepada hakim untuk diperiksa pada asasnya ditentukan oleh para pihak  yang breperkara dan bukan oleh hakim.
24. Asas Mendengar Kedua  belah pihak. Didalam hukum acara perdata, kedua belah pihak harus  diperlakukan sama, tidak memihak dan didengar bersama-sama.
25.  Asas beracara dikenakan biaya. Biaya ini meliputi biaya kepaniteraan,  biaya materai dan biaya untuk pemberitahuan para pihak. Namun bagi pihak  yang tidak mampu berdasarkan keteranganyang berwenang dapat berperkara  tanpa biaya ( Prodeo ).
26. Asas Actor Sequitur Forum Rei. Gugatan harus diajukan ditempat dimana tergugat bertempat tinggal.
27. Asas Gugatan Balasan, dapat diajukan dalam tiap perkara ( Pasal 132 a HIR ).
28. Unus Testis Nullus Testis. Satu saksi bukan sanksi, maksudnya  keterangan seorang saksi harus dilengkapi dengan bukti-bukti lain.
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment
Kritikan, Saran, dan Testimonial merupakan sesuatu yg kami harapkan :)