Mengetahui kondisi Jepang yang sudah mulai terdesak oleh Sekutu di berbagai tempat dalam Perang Asia Timur Raya, timbul usaha-usaha pergerakan kebangsaan dari rakyat Indonesia terhadap Jepang yang berupa:
Gerakan Politik Bawah Tanah
Sutan Syahrir, tokoh pejuang gerakan bawah tanah
Setelah semua partai politik dibubarkan oleh Jepang, sebagian tokoh mengadakan gerakan bawah tanah yakni gerakan perlawanan yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi dan cenderung tidak mau berkompromi dengan Jepang. Tokoh yang terkenal diantaranya adalah Sutan Syahrir, Ahmad Subarjo, Sukarni, Chaerul Saleh, Wikana, dan Amir Syarifuddin. Mereka berjuang dengan cara menanamkan semangat Persatuan dan kesatuan nasional di kalangan rakyat, meningkatkan kesadaran untuk merdeka melalui diskusi, selebaran-selebaran dan lain-lain, serta selalu memantau perkembangan Perang Pasifik melalui siaran radio luar negeri.
Gerakan Politik Pintu Terbuka
Yakni gerakan perlawanan yang dilakukan dengan cara mau bekerjasama dengan pihak Jepang (kompromi). Gerakan ini menganggap bahwa selain melakukan perlawanan melalui gerakan bawah tanah, maka mereka juga dapat berjuang untuk kepentingan rakyat Indonesia dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak Jepang. Mereka seolah bekerja untuk kepentingan Jepang padahal tujuannya untuk mencapai Indonesia merdeka. Contoh Gerakan Politik Pintu Terbuka
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dibentuk tanggal 1 Maret 1945 oleh Letjen Kumakici Harada. Walaupun dibentuk oleh Jepang namun hasil kerja BPUPKI untuk kepentingan bangsa Indonesia. BPUPKI yang diketuai oleh dr.Radjiman Widiodiningrat berhasil menyelenggarakan sebanyak 2 kali sidang. Sidang yang pertama tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 yana membicarakan dasar negara. Sidang yang kedua tanggal 10 Juli – 16 Juli 1945, yang membicarakan rancangan Undang-Undang Dasar.
Kelak hasil kerja BPUPKI berguna untuk melengkapi kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Sedangkan tanggal 18 Agustus 1945 Indonesia sudah mempunyai negara dan pemerintah Republik Inondesia serta UUD 1945 sebagai hasil kerja BPUPKI.
Perlawanan rakyat Indonesia di beberapa daerah terhadap Jepang diantaranya terjadi di daerah : Aceh, Singaparna, Indramayu, Blitar dan Cilacap.
Peta perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang
Aceh Perlawanan yang terjadi tahun 1942 di Cot Plieng di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil yang yang tidak mau patuh terhadap peraturan Jepang dan menolak untuk berdamai
Singaparna
Perlawanan yang terjadi di Jawa Barat ini dipimpin oleh K.H. Zinal Mustafa, terjadi disebabkan karena Ia menolak untuk melakukan Seikerei (membungkuk hormat kepada Kaisar Jepang sebagai keturunan Dewa Matahari) dan ini dianggap bertentangan dengan ajaran Islam serta menentang perlakuan buruk Jepang terhadap rakyat.
Indramayu Perlawanan rakyat yang terjadi tahun 1944 di daerah Loh Bener , perlawanan ini menetang kesewenang-wenagan Jepang.
Blitar
Sumber : Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, PT Pembina, 1996
Perlawanan prajurit PETA menentang Jepang dipimpin oleh Syudanco Supriyadi pada tanggal 14 Pebruari 1945, penyebabnya PETA tidak tahan lagi melihat kesengsaraan rakyat terutama keluarga prajurit batalion Blitar dan para pekerja romusha.
Cilacap Perlawanan prajurit PETA menentang Jepang dipimpin oleh Budanco Khusaeri
Tentara PETA yang dihadapkan ke Mahkamah tentara Jepang
Sumber : Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia , PT Pembina, 1996.
Pengerahan tenaga rakyat Indonesia untuk dilatih oleh Jepang dalam organisasi semi militer maupun militer awalnyadisambut dengan baik oleh rakyat Indonesia, karena menurut Jepang ini demi untuk kepentingan bangsa Indonesia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaan.
Organisasi yang bersifat semi militer misalnya:
Seinendan (Barisan Pemuda)
Keibondan (Barisan pembantu Polisi)
Fujinkai (Himpunan Wanita)
Organisasi yang bersifat militer:
Heiho ( Pembantu Prajurit Jepang)
PETA (Pembela Tanah Air)
Pembentukan organisasi semi militer maupun militer, sebenarnya adalah upaya Jepang untuk menarik simpati dan dukungan rakyat Indonesia, hal ini karena Jepang terdesak akan kehadiran Sekutu di Inonesia dan kekalahan Jepang dibeberapa tempat di Asia dan Pasifik. Tenaga Heiho banyak dikirim ke negara-negara yang telah dikuasai Jepang dengan tujuan mempertahankanya dari serangan sekutu.
Walaupun organisasi Heiho dan PETA pada awalnya dibentuk oleh Jepang, namun pada perkembangan selanjutnya organisasi militer ini bermanfaat sebagai modal perjuangan dalam usaha-usaha mencapai kemerdekaan , bahkan setelah Indonesia merdeka ada beberapa tokoh PETA yang menjadi tokoh pejuang atau pemimpin Indonesia, misalnya Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Jendral Ahmad Yani, Jenderal A.H. Nasution , Jenderal Soeharto (mantan Presiden RI).
Pengerahan tenaga kerja paksa atau romusha dilaksanakan rakyat Indonesia untuk kepentingan Jepang. Romusha diperlakukan amat buruk. Mereka diharuskan bekerja berat namun kesejahteraan mereka tidak diperhatikan. Awalnnya mereka dianggap sebagai pahlawan yang membantu Jepang dalam tugas suci dalam militer Jepang . Kenyataannya banyak dari mereka yang menderita kelaparan, sakit karena kesehatan mereka yang tidak diperhatikan, pekerjaan yang terlalu berat, jika lalai dalam pekerjaan mereka disiksa dengan kejam
Pekerja Romusha terutama dipaksa membuat pangkalan militer, goa-goa untuk pertahanan ,benteng, lapangan terbang, jembatan dll, bahkan ada diantara mereka yang dikirim keluar Indonesia seperti ke Myanmar, Malaysia, Thailand dan lain-lain
Upaya Jepang untuk mempertahankan Indonesia sebagai wilayah kekuasaannya serta menarik simpati rakyat Indonesia meliputi bidang :
Bidang Politik
Dalam usaha menarik simpati bangsa Indonesia dengan tujuan agar rakyat mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang mengumandangkan semboyan 3A yakni : “Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia”. Hal ini menyatakan bahwa kehadiran Jepang di Asia, termasuk Indonesia adalah untuk membebaskan Asia dari penjajahan bangsa Barat, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
Namun kenyataannya yang dikatakan Jepang tidak sesuai dengan kenyataannya. Jepang memperlakukan bangsa Indonesia dengan tidak adil, sangat kejam , mereka memeras dan menindas rakyat diluar batas peri kemanusiaan.
Bidang Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dan industrinya , maka Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam Indonesia. Hal ini berupa eksploitasi dibidang hasil pertanian, perkebunan, hutan, bahan Tambang, dan lain-lain.
Kekayaan alam yang diambil Jepang dari hasil menguras kekayaan alam Indonesia ini hanya untuk kepentingan perang Jepang tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat.Sebagai dampak dari eksploitasi besar-besaran sumber kekayaan alam Indonesia adalah kesengsaraan rakyat Indonesia berupa kekurangan sandang, pangan serta menderita kemiskinan.
Rakyat hidup serba kekurangan , kelaparan karena sumber makanan diangkut Jepang untuk konsumsi tentaranya. Untuk pakaianpun rakyat menggunakan bahan yang tidak layak pakai seperti goni yang keras dan kasar. Hal in terjadi karena kapas yang seharusnya dijadikan kain atau pakaian ternyata dibawa ke Jepang untuk diolah demi kepentingan Jepang itu sendiri.
Bidang Sosial Budaya
Dibidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa (Romusha) serta dilibatkannya para pemuda untuk masuk dalam organisasi militer maupun semi militer.
Dibidang budaya terjadi keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia. Rakyat juga diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei). Hal ini tentu saja sangat menyinggung rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, karena dianggap menyembah kepada kaisar Jepang yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari, padahal orang muslim hanya melakukan penghormatan kepada Allah SWT.
Jepang sebagai negara yang terlibat perang sangat membutuhkan bahan mentah yang dibutuhkan untuk kepentingan industri maupun kepentingan perang Jepang . Dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia, kebutuhan Jepang akan bahan mentah untuk kepentingan perang Jepang dapat terpenuhi.
Pemanfaatan kekayaan alam yang dilakukan Jepang berupa, sebagai berikut :
Hasil perkebunan rakyat dan pertambangan dikuasai oleh Jepang.
Perkebunan yang dianggap kurang berguna diganti dengan tanaman jarak. Tanaman jarak berguna untuk berguna untuk bahan industri seperti minyak pelumas untuk mesin
Meningkatkan menanam tanaman yang dibutuhkan untuk kepentingan perang. Misalnya: diperluasnya perkebunan karet, kina dan tebu.
Penebangan hutan besar-besaran yang digunakan sebagai lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan jepang
Menguasai pengeboran minyak yang hasilnya digunakan untuk kepentingan Jepang, seperti untuk bahan bakar pesawat, industri dan lainnya.
Penambangan biji timah dan biji besi secara besar-besaran dengan bantuan tenaga rakyat. Timah dan biji besi berguna untuk membuat mesin-mesin, badan pesawat, senjata dan alat berat lainnya
Akibat penguasaan sumber daya alam, banyak rakyat Indonesia yang menderita.
Eksploitasi besar-besaran mempunyai dampak negatif, seperti :
penebangan hutan besar-besaran menimbulkan kerusakan lingkungan
tanah yang ditanami terus menerus tanpa teknik dan pemupukan yang baik menjadi rusak dan tidak subur
pemotongan hewan ternak, seperti kerbau dan sapi untuk konsumsi tentara jepang padahal petani sangat membutuhkan untuk menggarap sawah
penguasaan terhadap sumber minyak bumi dan hasilnya diambil oleh Jepang sehingga rakyat kekuarangan bahan bakar baik untuk industri maupun kendaraan
penguasaan terhadap sumber minyak bumi dan hasilnya diambil oleh Jepang sehingga rakyat kekuarangan bahan bakar baik untuk industri maupun kendaraan.
Hasil penambangan timah dan biji besi diambil oleh Jepang untuk dijadikan alat-alat seperti mesin-mesin, badan pesawat, ragam kebutuhan industri, terutama untuk kepentingan perang Jepang.
Hasil penambangan timah dan biji besi diambil oleh Jepang untuk dijadikan alat-alat seperti mesin-mesin, badan pesawat, ragam kebutuhan industri, terutama untuk kepentingan perang Jepang.
Semua itu pada akhirnya membawa kesengsaraan rakyat, kemiskinan dan kelaparan timbul dimana-mana karena hampir sebagian besar hasil usaha rakyat diambil oleh Jepang demi kepentingan Jepang itu sendiri.
Penjajahan Jepang di Indonesia tidak terlepas dari keadaan yang terjadi di dunia yaitu perang dunia II. Jepang merupakan salah satu negara dari tiga negara Fasis selain Jerman dan Italia. Fasis atau fasisme adalah pengaturan pemerintahan yang mengarah pada kediktatoran yang sangat nasionalis (Chauvinistik), rasialis militeris dan agresif imperialistik. Jika Jerman dan Italia melakukan agresi militernya di Eropa, maka Jepang berbeda, ia melakukan agresi militernya di Asia-Pasifik.
Tiga tokoh fasis :
Fasisme Jepang terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Hirohito. Dalam aksinya melakukan agresi militer di wilayah Asia-Pasifik Jepang menanamkan semangat Bushido (rela mati demi tanah air) serta ketaatan yang tinggi terhadap Tenno Heika (Kaisar). Demi memenuhi kebutuhan akan bahan mentah dan pemasaran hasil indusrinya yang pesat, maka Jepang melakukan ekspansi ke beberapa daerah di kawasan Asia Pasifik.
Serangan pertama Jepang dalam PD II ditandai dengan penyerbuan terhadap Manchuria dan Cina, menyusul ke wilayah Korea, Taiwan, dan Indo-Cina. Dalam serangannya ke wilayah Pasifik, Jepang menyerbu Pearl Harbour (Hawaii) yang merupakan pangkalan militer Amerika Serikat. Serbuan Jepang selanjutnya adalah ke wilayah Asia Tenggara yakni dengan menguasai Malaysia, Singapura, Myanmar, Filipina dan kemudian Indonesia.
Usaha Jepang untuk menguasai Indonesia terbentur dengan keberadaan Belanda. Serangan Jepang dilakukan dengan cara menyerbu daerah-daerah strategis yang diduduki Belanda dan daerah yang kaya akan sumber daya alam penting yang mendukung perang.
Serangan Jepang yang cepat dan tiba-tiba membuat Belanda tidak berdaya sehingga akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Penyerahan kekuasaan pemerintah Hindia Belanda terhadap Jepang dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Sumber : Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, PT Pembina, 1996
Dengan ditanda tanganinya penyerahan kekuasaan dari Belanda yang diwakili oleh Letnan Jenderal Ter Poorten dan Jepang yang diwakili Hitosyi Imamura, maka mulailah masa kolonialisme Jepang di Indonesia. Sumber-sumber vital yang menyangkut wilayah dan kekayaan alam Indonesia berusaha diambil alih oleh Jepang, terlebih lagi hal ini untuk kepentingan militer Jepang
Sumber : Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, PT Pembina, 1996
Sudut adalah suatu daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis yang mempunyai titik pangkal yang sama.
Pada gambar sinar garis AB dan AC berpangkal pada titik A. Garis AB dan AC disebut kaki sudut dan titik A disebut titik sudut. Daerah yang diarsir disebut daerah sudut.
Penamaan Sudut
Sudut dapat diberi nama dengan dua cara, yaitu :
Dengan satu huruf Sudut A atau A.
Dengan tiga huruf Sudut BAC atau BAC
MELUKIS SUDUT-SUDUT ISTIMEWA
Sudut-sudut istimewa yang akan dilukis adalah sudut-sudut 900, 450 , 600 dan 300.
Untuk melukis sudut istimewa tersebut pada bidang polos dapat menggunakan jangka dan penggaris.
Busur derajat digunakan hanya untuk menggambar atau mengukur sudut.
1. Melukis Sudut 90o
Untuk melukis ABC = 90o, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1)
Buat garis AB
2)
Buat busur lingkaran berpusat di titik B sehingga memotong perpanjangan AB di titik B'
3)
Dengan titik A dan B' sebagai pusat, buatlah dua busur lingkaran berjari-jari sama yang saling berpotongan di luar garis AB' di titik C
4)
Hubungkan B dan C, maka ABC = 90o
2. Melukis Sudut 45o
Untuk melukis sudut 45o, didapat dengan membagi sudut 90o menjadi dua bagian yang sama besar. Langkah-langkah melukis BAR = 45o sebagai berikut :
1)
Buat dua garis saling tegak lurus ( DB AC )
2)
Buat busur lingkaran dengan menggunakan jangka dari titik A yang memotong AC di titik P dan memotong AB di titik Q
3)
Buat busur lingkaran dari titik P dan dari titik Q dengan jari-jari yang sama, sehingga berpotongan di titik R
4)
Tarik garis dari titik A ke titik R
5)
Garis AR membagi BAC menjadi dua bagian yang sama besar. CAR = BAR = ½ x 90o = 45o
3. Melukis Sudut 60 o
Untuk melukis sudut BAC = 60o, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1)
Buat garis AB
2)
Buat busur lingkaran berpusat di titik A dan jari-jari AB
3)
Dengan berpusat di titik B dan jari-jari tetap sama, buatlah busur lingkaran sehingga kedua busur tadi berpotongan di titik C
4)
Hubungkan titik A dan titik C, maka BAC = 60o
4. Melukis Sudut 30 o
Untuk melukis sudut 30o, didapat dengan membagi sudut 60o menjadi dua bagian yang sama besar. Langkah-langkah melukis BAR = 30o sebagai berikut :
1)
Lukis BAC = 60o
2)
Buat busur lingkaran dengan menggunakan jangka dari titik A yang memotong AC di titik P dan memotong AB di titik Q
3)
Buat busur lingkaran dari titik P dan dari titik Q dengan jari-jari yang sama, sehingga berpotongan di titik R
4)
Tarik garis dari titik A ke titik R
5)
Garis AR membagi BAC menjadi dua bagian yang sama besar
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Majas perbandingan
1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
2. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
3. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
4. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
5. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
6. Sinestesia: Metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
7. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
8. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
9. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
10. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
11. Litotes: Ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.
12. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
13. Personifikasi: Pengungkapan dengan menyampaikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.
14. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
15. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
16. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
17. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
18. Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
19. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
20. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
21. Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
22. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
23. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Majas sindiran
1. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
2. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
3. Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
4. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
5. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Majas penegasan
1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
3. Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
6. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
7. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
10. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
11. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
12. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
13. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
16. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
20. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
25. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Majas pertentangan
1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2. Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
3. Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
5. Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.
Rujukan
1. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Tera, Yogyakarta
LXGIWYL = Weapon Set 1, Thug's Tools
PROFESSIONALSKIT = Weapon Set 2, Professional Tools
UZUMYMW = Weapon Set 3, Nutter Tools
HESOYAM = Health, Armor, $250k
BAGUVIX = Semi-Infinite Health
CVWKXAM = Infinite Oxygen
ANOSEONGLASS = Adrenaline Mode
FULLCLIP = Infinite Ammo, No Reload
Police, Stats & Gangs
TURNUPTHEHEAT = Increase Wanted Level Two Stars
TURNDOWNTHEHEAT = Clear Wanted Level
BTCDBCB = Fat
BUFFMEUP = Max Muscle
KVGYZQK = Skinny
AEZAKMI = Never Wanted
BRINGITON = Six Star Wanted Level
WORSHIPME = Max Respect
HELLOLADIES = Max Sex Appeal
VKYPQCF = Max Stamina
PROFESSIONALKILLER = Hitman In All Weapon Stats
NATURALTALENT = Max All Vehicle Skill Stats
CPKTNWT = Blow Up All Cars
WHEELSONLYPLEASE = Invisible car
STICKLIKEGLUE = Perfect Handling
ZEIIVG = All green lights
YLTEICZ = Aggressive Drivers
LLQPFBN = Pink traffic
IOWDLAC = Black traffic
FLYINGFISH = Boats fly
EVERYONEISPOOR = Traffic is Cheap Cars
EVERYONEISRICH = Traffic is Fast Cars
CHITTYCHITTYBANGBANG = Cars Fly
JCNRUAD = Smash n' Boom
SPEEDFREAK = All Cars Have Nitro
BUBBLECARS = Cars Float Away When Hit
OUIQDMW = Free Aim While Driving
GHOSTTOWN = Reduced Traffic
FVTMNBZ = Traffic is Country Vehicles
BMTPWHR = Country Vehicles and Peds, Get Born 2 Truck Outfit
Game play
SPEEDITUP = Faster Gameplay
SLOWITDOWN = Slower Gameplay
AJLOJYQY = Peds Attack Each Other, Get Golf Club
BAGOWPG = Have a bounty on your head
FOOOXFT = Everyone is armed
GOODBYECRUELWORLD = Suicide
BLUESUEDESHOES = Elvis is Everywhere
BGLUAWML = Peds Attack You With Weapons, Rocket Launcher
LIFESABEACH= Beach Party
ONLYHOMIESALLOWED = Gang Members Everywhere
BIFBUZZ = Gangs Control the Streets
NINJATOWN = Ninja Theme
BEKKNQV = Slut Magnet
CJPHONEHOME = Huge Bunny Hop
KANGAROO = Mega Jump
STATEOFEMERGENCY = Riot Mode
CRAZYTOWN = Funhouse Theme
SJMAHPE = Recruit Anyone (9mm)
ROCKETMAYHEM = Recruit Anyone (Rockets)
Download gratis Smadav. Smadav adalah antivirus yang di buat dari Indonesia. Smadav dapat memproteksi computer anda dari virus - virus lokal. Untuk lebih jelasnya download aja.. Untuk mengunduh/ mendownload file klik pada gambar di samping.